Sekilas Tentang Puasa Ramadhan
Puasa termasuk kategori ibadah mahdhah yang pelaksanaanya harus mengacu pada tuntutan, pedoman dan petunjuk dari allah melalui rosulullah SAW. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Ia berkata : “Telah bersabda rasulullah SAW : Apabila ada urusan duniamu, maka kamu lebih tahu tentang hal itu. Jika ada urusan dien (agama)mu, maka akulah tempat kembalinya (ikuti aku)”.(H.R Ahmad). Dalam riwayat ibnu abbas ra. Ditegaskan bahwa rosulullah SAW. Pernah berkhutbah dihadapan manusia pada waktu haji wada’(haji perpisahan). Beliau bersabda : “Sesungguhnya syaitan telah berputus asa (dalam berusaha) agar ia disembah di bumi ini. Tetapi ia ridha apabila (bisikannya) ditaati dalam hal selain itu;yakni suatu amalan yang kamu anggap remeh dari amalan-amalan kamu, berhati-hatilah kamu sekalian. Sesungguhnya akau telah meninggalkan untukmu, yang jika kamu berpegang kepadanya, niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya : Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.(HR. Hakim)
A. Landasan kewajiban puasa
Firman Allah SWT. Yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari tertentu. Barangsiapa diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya)di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.(Al-Baqarah:183-184)
Sabda rasul SAW
“Islam didirikan atas lima sendi : (1) Bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad utusan allah (2) Menegakkan Sholat (3)mengeluarkan Zakat (4) Menunaikan ibadah haji,dan (5) Puasa pada bulan Ramadhan.”(HR Bukhari)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari thal-hah bin’ubaidillah ra:bahwa sesungguhnya ada seseorang bertanya kepada Nabi SAW, ia berkata : Wahai Rasulullah beritakan kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah atas diriku?. Beliau bersabda :“Tidak ada, kecuali bila engkau berpuasa Sunnah”.(HR. Muslim)
B. Landasan Kewajiban Berpusasa
1. Puasa Wajib
· Puasa Ramadhan
Puasa ramadhan diwajibkan berdasarkan Al-Qur’an, hadits Rasulullah SAW dan ijma’ (Konsensus) para ulama.
· Puasa Nadzar
Puasa nadzar adalah puasa yang sebenarnya tidak diwajibkan untuk mengerjakannya, namun setelah dinadzarkan (telah melakukan suatu perjanjian dengan Allah SWT, dengan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik dengan syarat atupun tidak), maka puasa ini menjadi wajib hukumnya.
Allah berfirman : “Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata dimana-mana”.(Al-Insan:7)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda : “Barang siapa bernadzar akan mentati Allah (mengerajakan perintahnya), maka hendaklah ia kerjakan”.(H.R. Bukhari)
2. Puasa Sunnah
Puasa Sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk mengerjakannya, namun mendapat pahala jika dikerjakan, tidak mendatangkan dosa bila ditinggalkan. Puasa-puasa sunnah antara lain :
· Puasa enam hari dibulan syawal, yakni setelah tanggal satu syawal.
Dari Abu Ayyub ra. Ia berkata, bahwa rosulullah pernah bersabda : “Barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan, kemudian diikutinya berpuasa enam hari dibulan syawal adalah orang tersebut seperti berpuasa satu tahun.”(H.R.Muslim)
· Puasa di bulan sya’ban
Dari aisyah ra, ia menceritakan : “Saya tidak pernah mengetahui (melihat) rasulullah SAW. Menyempurnakan puasanya satu bulan penuh,kecuali pada bulan ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui pada bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak selain dari bulan sya’ban”.(HR Bukhari dan Muslim)
· Puasa 3 hari setiap bulan hijriyah (Ayyamul Biidh)
Berpuasa pada Tanggal 13,14,15 (hari-hari bertepatan dengan bulan purnama). Ini sesuai dengan hadits rosulullah yang diriwayatkan Abu dzar : “Ya, Abu dzar, apabila engkau berpuasa tiga hari dalam satu bulan, maka berpuasalah engkau tanggal 13,14, dan 15. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
3. Puasa Haram
Yaitu puasa yang dikerjakan pada dua hari raya umat islam, hari raya idul fitri dan hari raya idul adha.
0 komentar :
Post a Comment