Alkohol dapat menyebabkan penglihatan kabur, bicara yang melantur dan kurangnya koordinasi tubuh jika diminum secara berlebihan. Dalam kasus ekstrim, minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan tidak sadarkan diri atau bahkan berakhir dengan kematian. Serta meminum alkohol dapat merusak sel-sel didalam otak.
Alkohol diserap ke dalam air dalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh dan menuju otak, di mana alkohol mampu mengganggu komunikasi antara sel-sel saraf di otak dengan mengubah reseptor neurotransmitter yang diterima sel.
Alkohol pada awalnya merangsang daerah-daerah tertentu pada otak yang berhubungan dengan pemikiran dan kesenangan, sehingga membuat lebih sensitif terhadap neurotransmitter glutamin , sementara itu juga menyebabkan peminum menjadi lebih santai dengan meningkatkan aktivitas gelombang alpha di otak.
Sebagaimana lebih banyak alkohol yang dikonsumsi, maka berakibat terganggunya neurotransmitter di daerah otak yang berhubungan dengan pembelajaran motorik dan perencanaan, mengurangi keinginan untuk menahan diri pada si peminum, serta membuat mereka bersuara lebih keras dan lebih berapi-api. Hilangnya kendali diri dan kesadaran kadang berakhir dengan hal yang tidak baik. Mengkonsumsi alkohol juga mengurangi kemampuan motorik , menyebabkan orang yang meminum alkohol mudah tersandung dan kadang-kadang terjatuh.
Dengan banyaknya konsumsi alkohol, reseptor yang berhubungan dengan kesenangan menjadi tidak responsif. sedangkan bahan kimia yang diproduksi memperlambat aktivitas otak dan menyebabkan gangguan memori. Alkohol juga menekan cara di mana otak memecah glukosa, membuat sel-sel otak bekerja kurang efisien, yang menghasilkan penglihatan yang kabur karena sel-sel tidak dapat memproses gambaran dengan benar. Alkohol juga dapat mengubah bentuk cupula (bagian dari telinga yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan) memberikan peminumnya persepsi yang menyesatkan bahwa tempat dimana mereka berada sedang berputar.
Situasi dimana alkohol dikonsumsi juga dapat mempengaruhi tingkat mabuknya seseorang. Orang yang sedang dalam keadaan emosional juga dapat mempengaruhi sejauh mana alkohol mempengaruhi mereka, sementara penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang minum dalam jumlah kecil di tempat-tempat di mana orang lain dalam keadaan mabuk juga menunjukkan tanda-tanda ke-mabukan. Ini telah terbukti menjadi sebuah kasus manakala seseorang telah minum minuman ringan tapi terkecoh dengan berpikir bahwa minuman tersebut beralkohol.
Nuce
ReplyDelete