Meskipun bulan Ramadhan masih menyisakan beberapa hari mendatang, namun baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama atau NU telah sepakat awal puasa 2016 jatuh pada tanggal 6 Juni 2016 mendatang. Sebagai pertanda awal Ramadhan sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan observasi terlebih dahulu terkait posisi hilal. Hilal adalah penampakan bulan sabit muda yang terlihat pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi), yaitu di waktu sesudah maghrib. Ada alasan yang mendasari mengapa hilal hanya dapat terlihat saat petang atau magrib, yaitu disebabkan bentuk dari bulan sabit muda yang masih sangat tipis dengan cahaya yang masih sangat redup. Dikarenakan cahaya bulan sabit muda yang redup ini, maka terdapat kemungkinan tertutup oleh cahaya matahari yang jauh lebih terang sehingga mengakibatkan hilal menjadi tidak terlihat.
Sebagaimana yang pernah diberitakan sebelumnya, Lapan menyebutkan jika kemungkinan jatuhnya awal puasa Ramadhan serta Idul Fitri yang dimulai dari tahun 2015 hingga tahun 2022 di Indonesia akan serempak. Hal berbeda terjadi untuk Idul Adha, karena keseragaman baru akan terjadi mulai tahun 2016 hingga tahun 2022. Prediksi ini dikemukakan oleh Lapan dikarenakan faktor posisi bulan yang berada cukup tinggi.
Lalu bagaimana dengan Ramadhan tahun ini?. Berdasarkan hasil penelusuran dibeberapa website,awal puasa 2016 disepakati jatuh pada tanggal 6 Juni 2016 baik oleh NU maupun Muhammadiyah. Sedangkan Hari Raya Idul Fitri nampaknya juga akan diperingati secara berbarengan baik oleh Muhammadiyah dan NU yaitu jatuh pada tanggal 6 dan 7 Juli 2016.
Pengamatan hilal ini menggunakan dua metode, yaitu metode hisab dan rukyat.
Marhaban Ya Ramadhan |
Metode hisab adalah metode untuk menentukan posisi bulan menggunakan perhitungan serta kalkulasi astronomis yang dilakukan secara matematis untuk mengetahui waktu dimulainya awal bulan yang terdapat pada kalender Hijriyah.
Metode rukyat merupakan kegiatan pengamatan hilal yang dilakukan secara langsung. Aktivitas ini mencakup pengamatan terhadap posisi bulan sabit muda yang terlihat untuk pertama kalinya setelah konjungsi. Pengamatan dengan metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara melihat langsung tanpa menggunakan alat bantu atau dapat juga dengan menggunakan alat optik seperti teleskop.
Baca juga: Lafadz Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan
Nah, bagi Anda yang ingin mempersiapkan datangnya bulan Ramadhan atau hendak berencana mengisi liburan panjang serta cuti bersama di tahun ini, maka berikut adalah daftar rincian hari libur Nasional serta cuti bersama tahun 2016 selengkapnya.
Libur Nasional 2016:
1 Januari - Tahun Baru 2016
8 Februari - Tahun Baru Imlek
9 Maret - Hari Raya Nyepi
25 Maret - Wafat Isa Al-Masih
1 Mei - Hari Buruh Internasional
5 Mei - Kenaikan Yesus Kristus
6 Mei - Isra Mi'raj
22 Mei - Hari Raya Waisak
6 & 7 - Hari Raya Idul Fitri
17 Agustus - Hari Kemerdekaan
12 September - Hari Raya Idul Adha
2 Oktober - Tahun Baru Islam
12 Desember - Maulid Nabi
25 Desember - Hari Natal
Cuti Bersama 2016:
4,5 dan 8 Juli - Hari Raya Idul Fitri
26 Desember - Hari Raya Natal
0 komentar :
Post a Comment